Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Timbal Termasuk Polutan di Laut yang Sangat Berbahaya

Timbal Termasuk Polutan di Laut yang Sangat Berbahaya - Timbal (Pb) atau dikenal timah hitam adalah logam berat yang awalnya secara alamiah terdapat di dalam kerak bumi. Kehadiran timbal di alam umumnya terikat sebagai sulfida (galena). Dapat terjadi berbentuk ikatan, ada sebagai timbal karbonat (cerussite), timbal sulfat (anglesite) dan timbal klorofosfat (pyromorphite, Pb5,C1(PO4)3).

Timbal juga masuk ke perairan dapat berasal dari kegiatan manusia, bahkan pada kegiatan ini bisa mencapai jumlah 300 kali lebih banyak. Baca juga : Polutan Merkuri (Hg) yang Terkontaminasi di Perairan Laut


Timbal memiliki titik lebur rendah, mudah dibentuk, memiliki sifat kimia yang aktif, sehingga bisa digunakan untuk melapisi logam agar tidak timbul perkaratan (korosi). Apabila dicampur dengan logam lain akan terbentuk logam campuran yang lebih bagus daripada logam murninya.

Pb adalah logam lunak berwarna abu-abu (gray) kebiruan mengilat serta mudah dimurnikan dari pertambangan. Timbal dapat meleleh pada suhu 328°C, titik didih 1740°C, dan memiliki gravitasi 11,34 dengan berat atom 207,20.

Timbal termasuk polutan di laut yang sangat berbahaya, tidak hanya bagi biota perairan, tetapi akan berdampak pada manusia yang memakannya. Menurut ketentuan WHO. kadar Pb dalam darah manusia yang tidak terpapar oleh Pb adalah sekitar 10 -25 ug/100 ml, ika melebihi kadar tersebut akan berpengaruh pada kesehatan manusia.

Polutan ini memiliki daya toksitas yang tinggi terhadap manusia karena dapat merusak perkembangan otak pada anak-anak, menyebabkan penyumbatan selsel darah merah, anemia dan mempengaruhi anggota tubuh lainnya. Pb dapat diakumulasi langsung dari air dan dari sedimen oleh organisme laut.

Dewasa ini pelepasan Pb ke atmosfer meningkat tajam akibat pembakaran minyak dan gas bumi yang turut menyumbang pembuangan PH ke atmosfer. Selanjutnya Pb tersebut jatuh ke laut mengikuti air hujan. Dengan kejadian tersebut maka banyak negara di dunia mengurangi tetraeti Pb pada minyak bumi dan gas alam untuk mengurangi pencemaran Pb di atmosfer.