Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Jika Tidak Bisa Menjaga, Janganlah Merusak


Kembali utak-atik pantai berpotensi menelan korban nelayan tersisa di Malalayang 2 batas Kota Manado, juga berpotensi mengancam terumbu karang sekitarnya.

Bila utak-atik pantai di lokasi ini dilakukan dengan menutup akses nelayan maka itu amat sangat keliru, silahkan pelajari UU No 7 Tahun 2016.

Bila aktivitas fisik dilakukan secara keliru, maka komunitas karang yang ada bisa mengalami gangguan dan kerusakan. Kami (Scientific Exploration of Manado Bay) sejak tahun 2019 sudah melakukan riset batimetri dan terumbu karang di wilayah ini pada rataan dan slope.

Sangat penting untuk memperhatikan keberlangsungan terumbu karang di wilayah ini karena selain menyangkut keanekaragaman hayati, juga pantai ini terus mengalami abrasi.

Wilayah ini telah lama dijadikan lokasi restorasi terumbu karang oleh banyak pihak. Wilayah ini juga merupakan lokasi penyelaman wisata alternatif di Teluk Manado. Data kami menunjukkan adanya tekanan pada beberapa lokasi yang sudah berlangsung selang waktu tertentu seperti yang ada di Tanjung Popaya. Tekanan berlebih dapat menyebabkan kolapsnya terumbu karang di wilayah ini. Selain itu, pelemahan kualitas terumbu karang di wilayah ini juga terjadi karena faktor lain yang kemudian menyebabkan coral bleaching (pemutihan karang) yang meluas sejak beberapa tahun belakangan.

Sekali lagi, jangan tutup akses nelayan, dan hindari segala bentuk kegiatan yang berpotensi mengancam keberlangsungan terumbu karang di wilayah tersebut.

#ANTRA Sulut
#ANTRA Manado
#SEMB


Penulis : Dr. Ir. Rignolda Djamaludin, M.Si
Sumber : (facebook) Rignolda Djamaludin