Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Seribu Wajah Berseri-seri



Pukul 05:29. Cangkir pun sudah terisi dahaga kehitaman. Kehitaman ini ku artikan sebagai seribu wajah berseri-seri. Anda tau mengapa? Bagiku, keindahan itu selalu berlalu-lalang dan bersenda-gurau menertawai.

Banyak jutaan diri tak kenal diri sendiri.
Diri, diri, diri, dan diri berlari ditertawai. Mencari relung-relung para pencari. Mencari lisan dalam tulisan para penulis.

Kau tahu? Kau tahu?
Mungkin kata-kata ku akan meleleh bersama kehitaman ini. Bersama malam yang mulai melemah.

Kau tahu? Kau tahu?. Aku tak tahu.
Sejak pukul 05:29, sampai pukul 05:37. Akhirnya tulisan ini bisa menyatu dan disaksikan oleh mata beranda.


Penulis: Zulkifli Otoluwa