Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Rindu Menjelma Dalam Aksara


Aku mencoba mengenalmu melalui aksara, yang terkadang ku tulis dan mungkin sesuai dengan apa yang kamu rasa. Meski hati tak setegar kata-kata. Rasa itu menyentuh lubukku yang terdalam. Tak ada yang dapat kulakukan selain menghitung kisah yang tersisah.

Kini hanya aksara rindu yang berlarian di pikiranku. Sedangkan aksara lainnya, pergi tanpa aku tahu. Mungkin hamparan aksara ku tumbuh layu di kota tanpa nama. Karena tanpa genggaman, kita takkan bisa menangkap harap. Sebab jari adalah jaring yang kehilangan ujungnya.

Aku selalu percaya akan ada masa saatnya nanti, setiap doa akan menemukan jalan keikhlasannya menuju tempat yang terjawab. Kau tahu mengapa? Karena aku selalu mengeja namamu pada setiap kesempatan. Dan itu doa untukmu disetiap waktu. Itu merupakan segenap doa yang selalu tentang mu.

Dalam aksaraku ini, semuannya hanya tertuju padamu, bagaimanapun cara aku menyusun tiap kalimatnya, intinya hanya satu, aku rindu kamu.