Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Konsekwensi Cintaku Untukmu


Sulit memahami diri sendiri. Mengungkap kesedihan dengan tangis, mengungkap kebahagiaan dengan tawa. Tetapi keduanya meneteskan air mata. Menurutku cinta adalah jawaban akhir dari segalanya.

Tapi bagiku, penolakan bukan hukuman mati. Itu hanyalah seperti kebangkitan setelah mati. Mengawali hidup dengan rasa sakit, menjalani hidup dengan rasa sakit, dan mengakhiri hidup dengan rasa sakit-sakit.

Mengawali cinta dengan harapan, menjalani cinta dengan kekhawatiran, dan mengakhiri cinta dengan kekecewaan.
Jika awal cinta indah mengapa tidak pada awal dan akhir ceritanya? kesedihan didalamnya pun indah jika benar-benar mencintai, karena kesunyiaan dan kegelapan takkan pernah ada akhirnya.

Kau yang jauh dari cinta membeku seperti salju dan aku yang terlalu dekat dengan cinta akan menangis seperti awan

Jika enggan bicara, diam akan kata lebih dari maksudku. Jika kau keliru karna aku, anggaplah aku tak pernah berkata. Jika masih sulit untuk percaya, pejamkan matamu.

Aku hanya bercermin padamu, dan belum pernah siap untuk pergi darimu. Walau aku terus menunggu dan menunggumu.

Penulis: Muniful Iqbal