Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Dibakar Tubuh Sendiri

Demam membuat tubuh menjadi tak berdaya.

Pukul 03.11 AM WITA. Saat ini aku sedang berbaring dikamar kos ku yang ukuranya itu,,, yah. 2x3 M. Seperti biasannya, aku belum bisah memejamkan kedua mataku ini. Tapi kali ini aku merasakan sesuatu yang sudah pernahku rasakan sebulumnya, dan aku tak tahu apa yang sedang melimpah tubuhku saat ini. Aneh, sudah pernahku rasakan tapi aku lupa namanya.

Di sampingku ada teman lamaku, namanya Logika. Kata teman lamaku, kalau aku sedang mengalami Insomnia. "Tak usah kamu heran seperti itu. Mungkin kamu sedang mengalami Insomnia."

Tubuhku pun tiba-tiba membentak apa yang dikatakan Logika terhadapku. "Ini bukan Insomnia. Sebelumnya aku pernah merasaka ini. Dan apa yang ku rasakan ini bukanlah Insomnia."

Aku bingung dengan apa yang dikatakan tubuhku terhadap Logika. Sepertinya dia yang paling merasakan apa yang sedang melimpahku malam ini. "Terus apa yang kamu rasakan sekarang ini?" Tanya Logika kepada Tubuh-ku.

"Yang ku rasakan saat ini bahwa tubuhku terasa lemas. Bahkan dari ujung kaki sampai kepalaku semuanya terasa seperti terbakar. Tetapi ketika aku ingin mendinginkanya dengan angin yang berkeliaran dikamar ini, aku merasakan kalau tubuhku ini juga sangat terasa dingin. Ini lah yang aku rasakan, dan ini bukanlah Insomnia."

Aku ingat sekarang, aku ingat. Bahwa yang kurasaka saat ini bukanlah insomnia. Tapi ini yang biasa disebut 'Demam'. Ia bahkan lebih kejam dari Insomnia. Jika insomnia hanya mengagu tidurku, disaat malam hari yang menjadi waktu untuk ku beristirahat. Maka Demam menganggu semuanya. Dari waktu istirahatku sampai waktu yang seharusnya aku bekerja, dan ia pun yang membuat nafsu makan ku menjadi berkurang bahkan membuat nafsu makan ku pergi meninggalkan tubuhku.

Hindarilah dia jangan sampai teman-teman sama sepetiku yang didatangi oleh Demam. Padahal aku sudah perna mengusirnya dengan segala cara. Tapi dia selalu hadir walau aku tak pernah mengundangnya.