NSA dan FBI Peringatkan Cacat Jaringan Yang Diakibatkan Oleh Adanya Peretasan China
Badan Keamanan Nasional (NSA), Biro Investigasi Federal (FBI), dan Badan Keamanan Siber dan Infrastruktur (CISA) mengeluarkan peringatan keamanan siber yang menyoroti cara-cara di mana peretas yang disewa oleh China telah menargetkan perusahaan telekomunikasi dan penyedia layanan jaringan, menggunakan "secara publik". kerentanan yang diketahui.”
Saran tersebut mencantumkan 16 kelemahan dalam perangkat lunak perangkat jaringan dari merek seperti Cisco, Netgear, dan Pulse Secure. Cacat ini diungkapkan kepada publik antara 2018 dan 2021. Jaringan yang terkena dampak mulai dari router kantor kecil / rumah (SOHO) hingga jaringan perusahaan menengah dan besar, menurut agensi.
Dengan mengeksploitasi kerentanan ini, para peretas kemudian dapat “membangun jaringan infrastruktur yang luas untuk mengeksploitasi berbagai target sektor publik dan swasta,” bunyi nasihat itu.
Untuk membantu mengurangi efek dari kerentanan publik ini, agensi merekomendasikan untuk menerapkan patch sesegera mungkin, menonaktifkan port dan protokol yang tidak perlu, dan mengelompokkan jaringan.
Pemerintah AS telah sangat waspada terhadap ancaman dunia maya yang ditimbulkan oleh negara-negara seperti Rusia dan China. Selama setahun terakhir, kami melihat setidaknya 6 pemerintah negara bagian diretas oleh pemerintah China, menurut sebuah laporan oleh perusahaan keamanan siber Mandiant.
Peretas dapat mengakses jaringan komputer dengan mengeksploitasi kerentanan dalam aplikasi web komersial siap pakai untuk manajemen kesehatan hewan yang digunakan oleh 18 negara bagian, kata laporan itu.
Sementara itu, China terus membantah tuduhan peretasan yang dilakukan terhadapnya, dan malah menuduh pemerintah AS melakukan serangan dunia maya. “China sekali lagi sangat menuntut agar Amerika Serikat dan sekutunya menghentikan pencurian dan serangan siber terhadap China, berhenti melemparkan lumpur ke China dalam masalah keamanan siber,” kata juru bicara kementerian luar negeri, Zhao Lijian, Juli lalu.
Untuk membantu mengurangi efek dari kerentanan publik ini, agensi merekomendasikan untuk menerapkan patch sesegera mungkin, menonaktifkan port dan protokol yang tidak perlu, dan mengelompokkan jaringan.
Pemerintah AS telah sangat waspada terhadap ancaman dunia maya yang ditimbulkan oleh negara-negara seperti Rusia dan China. Selama setahun terakhir, kami melihat setidaknya 6 pemerintah negara bagian diretas oleh pemerintah China, menurut sebuah laporan oleh perusahaan keamanan siber Mandiant.
Peretas dapat mengakses jaringan komputer dengan mengeksploitasi kerentanan dalam aplikasi web komersial siap pakai untuk manajemen kesehatan hewan yang digunakan oleh 18 negara bagian, kata laporan itu.
Sementara itu, China terus membantah tuduhan peretasan yang dilakukan terhadapnya, dan malah menuduh pemerintah AS melakukan serangan dunia maya. “China sekali lagi sangat menuntut agar Amerika Serikat dan sekutunya menghentikan pencurian dan serangan siber terhadap China, berhenti melemparkan lumpur ke China dalam masalah keamanan siber,” kata juru bicara kementerian luar negeri, Zhao Lijian, Juli lalu.
