Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Definisi dan Jenis-Jenis Konflik Dalam Sastra


Konflik (conflict), yang notabene adalah adalah kejadian yang tergolong penting merupakan unsur yang esensial dalam perkembangan plot. Kemampuan pengarang untuk memilih dan membangun konflik melalui berbagai peristiwa (baik aksi maupun kejadian) akan sangat menentukan kadar kemenarikan, kadar superse, cerita yang dihasilkan.

Konflik adalah sesuatu yang dramatik, mengacu pada pertarungan antara dua kekuatan yang seimbang, menyiratkan adanya aksi dan balasan aksi. Konflik akan terjadi apabila tidak adanya kesepakatan atau pengaturan secara teratur antara sebuah keinginan satu dan keinginan yang lain.

Konflik juga dapat terjadi jika tidak adanya kesepakatan antara ego satu dan ego yang lain. Hal ini biasanya terjadi pada kehidupan nyata yang kebanyakan orang sering menghindarinya. Namun, dalam dunia sastra, konflik sangatlah dibutuhkan bahkan dapat dibilang penting demi menunjang isi cerita. Jika dalam sebuah cerita tidak ada konflik, maka dapat dipastikan cerita tersebut tidak akan hidup dan menarik pembaca untuk membacanya karena tidak adanya peristiwa yang bisa dirasakan.

Peristiwa mampu menciptakan konflik dan konflik mampu memicu terjadinya peristiwa yang lain. Bentuk peristiwa dalam sebuah cerita, dapat berupa peristiwa fisik maupun batin. Peristiwa fisik melibatkan aktivitas fisik, adanya interaksi antara tokoh cerita dengan tokoh yang di luar dirinya, tokoh lain atau lingkungan.

Peristiwa batin adalah sesuatu yang terjadi dalam batin, hati, seorang tokoh. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat diketahui bahwa konflik dapat terjadi pada semua aspek kehidupan manusia.


Jenis-Jenis Konfik

Konflik dapat di bagi menjadi tiga jenis, yaitu: konflik dalam diri seorang (tokoh), konflik antara orang-orang atau seseorang dan masyarakat dan konflik antara manusia dan alam.

Konflik dalam diri seorang (tokoh). Konflik ini sering disebut juga dengan psychological conflict atau konflik kejiwaan. Konflik jenis ini biasanya terjadi berupa perjuangan seorang tokoh dalam melawan dirinya sendiri, sehingga dapat mengatasi dan menentukan apa yang akan dilakukannya.

Konflik antara orang-orang atau seseorang dan masyarakat. Konflik jenis ini sering disebut dengan istilah social conflict atau konflik sosial. Konflik seperti ini biasanya terjadi antara tokoh dengan lingkungan sekitarnya. Konflik ini timbul dari sikap individu terhadap lingkungan sosial mengenai berbagai masalah yang terjadi pada masyarakat.

Konflik antara manusia dan alam. Konflik seperti ini sering disebut sebagai physical or element conflict atau konflik alamiah. Konflik jenis ini biasanya terjadi ketika tokoh tidak dapat menguasai dan atau memanfaatkan serta membudayakan alam sekitar sebagaimana mestinya. Apabila hubungan manusia dengan alamnya tidak serasi maka akan terjadi disharmoni yang dapat menyebabkan terjadinya konflik itu.

Ketiga jenis konflik di atas dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok jenis konflik yaitu Konflik Ekternal dan Konflik Internal.

Konflik eksternal (external conflict) adalah konflik yang terjadi antara seorang tokoh dengan sesuatu yang di luar dirinya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa konflik eksternal mencakup dua kategori konflik yaitu konflik antar manusia sosial (social conflict) dan konflik antar manusia dan alam (physical or element conflict).

Konflik Internal (internal conflict) adalah konflik yang terjadi dalam hati atau jiwa seorang tokoh cerita. Konflik seperti ini biasanya dialami oleh manusia dengan dirinya sendiri. Jenis konflik yang masuk dalam konflik internal yaitu konflik dalam diri seorang tokoh (psychological conflict). Konflik seperti diatas dapat terjadi secara bersamaan karena erat hubungannya dengan manusia yang disebut tokoh dalam karya sastra.