Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cahaya Kebutahan

Gambar ilustrasi dari pria tunanetra

Selama kita masih berada dalam bumi ini, tentunya kita tidak akan bisa menghindar dengan yang namanya malam, sejauh apapun kaki melangkah dan secepat apapun kaki bergerak membawah tubuh kita, kita tetap akan selalu di pertemukan dengan yang namanya malam.

Bercerita tentang malam, saya jadi teringat dengan sebuah kisah, tepatnya kisah di pinggiran kota kecil. Di sanah tinggalah seorang pria tunanetra. Meskipun pria ini mengalami gangguan indra pengelihatan, dia selalu membawa lampu ketika hendak keluar di malam hari.

Pada suatu malam, ketika dia hendak pulang sehabis dari makan di luar, dia tak sengaja bertemu dengan sekelompok wisatawan muda. Dalam pertemuan tak sengaja itu, sekelompok wisatawan muda heran dengan pria ini. Sakin herannya para wisatawan muda, mereka mendorang pria itu lalu menertawakannya. Sempat juga salah satu dari mereka bertanya kepada pria itu. "Hei kawan! Kamu tidak bisa melihat, mengapa kamu membawa lampu itu?"

Pria itu pun menjawab. "Ya, saya memang buta dan tidak bisa melihat apa pun. Lampu yang terang ini sebenarnya hanya untuk orang-orang seperti kalian yang bisa melihat, namu tidak melihat orang buta dan akhirnya mendorong saya. Itu sebabnya saya membawa lampu yang amat terang ini."

Para wisatawan pun merasa malu dengan apa yang telah mereka lakukan kepada pria itu dan langsung meminta maaf atas perilaku mereka.

Berfikirlah sebelum kita menghakimi orang lain. Selalu bersikap sopan dan belajarlah menilai sesuatu dari sudut pandang orang lain.
Disadur dari: Moral Stories