Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Saya Dalam kata : Kata Alam Saya

Foto: Zulkifli Otoluwa
Apa yang anda pikirkan? Memikirkan apa yang anda pikirkan itu mudah saja. Tapi bagaimana anda berfikir apa yang anda pikirkan kemudian anda tuangkan pemikiran anda sesuai dengan apa yang anda pikirkan kedalam tulisan? Mungkin mudah juga kalau anda sudah terbiasa.

Namun pernahkah anda berfikir sesuatu yang tidak pernah anda fikirkan kemudian anda tuangkan kedalam tulisan? Mungkin anda akan kehabisan kata, sama seperti saya yang sering kehabisan kata-kata. Tapi kata tak pernah kehabisan saya. Sebab kata sering menulis saya dalam puisinya.

Dalam puisi kata, ia berkata kalau saya sudah pandai bermain saya-saya menurut saya, tapi masih kurang berkata menurut kata, sebab katalah yang paling pandai bermain kata-kata di setiap perkataannya.

Meskipun kata sering mengata-gata saya, saya dan kata memiliki kebiasaan yang sama, yaitu minum kopi bersama dan mengartikan malam yang selalu berbeda.

Apakah bintang yang satu mengenal bintang yang lain? Apakah rembulan pernah merindukan matahari? Yah kami berdua sama-sama tahu, kalau kami benar-benar tak tahu apa yang kami tahu.

Bila malam sudah larut dan kopi telah surut, kata akan masuk ke alam mimpi saya dan meyakinkan saya, kalau saya sebenarnya bisa berkata-kata denganmu, gadis yang ada di mimpiku.


Penulis: Zulkifli Otoluwa