Seribu Cinta Dalam Tinta Aaron
CINTA, USIA DAN WAKTU
Cinta itu seperti detik
yang pergi dan kembali.
Usia adalah menit
yang mengikuti jejak nafas.
Waktu adalah catatan
yang menulis cinta dan maut
disebuah kertas
yang bernama harapan.
WAKTU...!!!
yang menulis cinta dan maut
disebuah kertas
yang bernama harapan.
WAKTU...!!!
waktu hanya sebuah ruang
yang menyimpan kenangan
dan ketidakberdayaan.
Waktu adalah racun
dalam penungguan.
PENYAIR TAK BERKATA
Banyak orang
menyebut aku penyair.
Tapi aku tak punya kata
untuk meyakinkan
dan mempertahankan dia.
Aku bertemu dia
dalam metafora
tanpa kata.
Dia pun terlalu mulia
bila kuperangkap
dalam imaji sebuah karya.
MEMELUKNYA, TANPA MEMILIKINYA
Hujan telah mengabarkan
irama kesedihannya dalam hatiku setiap kali ingin kuraih bayangnya
yang senantiasa lenyap
seperti fatamorgana.
Tapi aku tak pernah berhenti
mencuri dia di jalan itu,
hingga pada sebuah etalase
di tepi mimpi.
Di sana,
semoga aku bisa
memeluknya
meski tak bisa memilikinya.
TERKAPAR
Lepaskan aku
dari belenggu
keabadian ini.
Cinta seperti gerbang nafas
yang mengirim jiwaku
terkapar di matamu
seperti hari ini.
Penulis: Aaron Lumingas
semoga aku bisa
memeluknya
meski tak bisa memilikinya.
TERKAPAR
Lepaskan aku
dari belenggu
keabadian ini.
Cinta seperti gerbang nafas
yang mengirim jiwaku
terkapar di matamu
seperti hari ini.
Penulis: Aaron Lumingas