Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Catatan Kecil Dari Sebuah Maharealitas dan Maha(apa)adanya

Catatan Kecil Dari Sebuah Maharealitas dan Maha(apa)adanya - Sembari menulis ini, saya sedang menonton sebuah acara tentang orang-orang yang cacat fisik tapi punya prestasi mengagumkan. Ternyata benarlah jika ada salah satu bagian dari tubuh kita yang tak berfungsi normal maka bagian yang lain akan berfungsi tak terbatas.

Misalnya, jika wajah Anda buruk, maka bisa dipastikan kecerdasan Anda melebihi keburukan wajah tersebut. Atau jika tangan Anda lumpuh, maka kaki Anda akan berfungsi laiknya tangan normal.

Ternyata Tuhan benar-benar tak main-main dengan karya-Nya yang mahasempurna: manusia.


Setiap orang pasti memiliki kecerdasan, yang masih rapi tersimpan dalam bagian kepribadian yang masih laten. Keunikan individual itu biasanya akan tumbuh subur jika didukung lingkungan yang baik.

Lingkungan yang tak malah mematikan talenta-talenta yang meledak-ledak, bahkan saat anak masih di dalam kandungan. Mungkin si jabang bayi suka menendang-nendang perut ibunya karena ia tak sabar ingin segera keluar, melihat dunia, dan menunjukkan bakat-bakat terbaiknya.

Mari sejenak berpikir dalam sudut pandang yang tak biasa. Saya punya seorang teman, Dia sudah berumahtangga dan memiliki dua orang anak. Saya pikir dia adalah satu-satunya orang yang berani membalikkan takdir atau ketentuan Tuhan menurut versinya sendiri.

Sebagaimana kita tahu bersama, Tuhan itu menciptakan Adam kali pertama, lalu disusul oleh Hawa sebagai pasangannya. Tapi sahabat saya tadi tidak: Ia 'menurunkan' Hawa dulu, setelah itu baru Adam. Bingung? Tak usah bingung. Saya memang bercanda, karena maksud saya adalah sahabat saya itu punya anak pertama bernama Hawa, dan yang kedua bernama Adam.

Dari kasus tersebut saya mulai tertarik (secara otomatis) berpikir: "Apa yang akan terjadi jika Hawa diciptakan Tuhan lebih dulu?"


Penulis: Doni Suseno