Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cangkir Kopi


Aku bisa merangkai aksara
Namun tak pandai bermain cinta.
Meski bibir tak gemar bicara
Itu karena rindu kehilangan banyak kata.

Rindu tidak bisa berpura-pura
Tidak bisa dialihkan oleh siapa-siapa
Dan tidak bisa berkata dalam perkataan
Sebab rinduku tak punya banyak alasan.

Dengan memandangmu bagai pelangi
Engkau penghapus segala sedih dan sepi
Penyemangat puisi dalam lelahnya hati
Membuat cinta tertata rapi.

Seperti keindahan pagi
Namamu menjadi suara pertama yang berbunyi
Dingin yang mendatangkan secangkir kopi
Sungguh engkau penghadir kehangatan cinta abadi.

Tetaplah menjadi selimut kebahagiaan
Agar kita bisa saling menghangatkan
Membuat sejarah yang tak pernah dituliskan
Dan biarkan masa depan menjadi kejutan.


Penulis: Zulkifli Otoluwa