Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Antara Politik Dan Media


Kuli-kuli pencari fakta kini tak lagi berani mengungkapkan hati nurani karena takut takkan bisa melihat pagi. Apalagi yang harus di cari? semua sudah tersetting oleh pemilik kuli-kuli pencari fakta.

Kini media berani saling memaki terlihat jelas di televisi, kami hanya menonton, iya kami hanya penonton yang gampang terbawa emosi.

Apalagi ibu-ibu kami melihat aksi para pemain sinetron. 

Kembali pada media, media dan politik saat ini bersahabat sekali. Karena sudah menjadi sahabat lama, mereka saling membuat cerita untuk diperlihatkan kepada kami "masyarakat awam".

Cerita yang indah untuk menggapai kekuasaan sampai akhirnya mereka berdua "media dan politik" berani membuat cerita yang indah tapi fiktif, kami lagi "masyarakat awam" yang terbuai dengan cerita mereka berdua.

Katanya politik itu keji? Tapi tak tampak kekejian poltik? Lagi-lagi tertutup oleh sahabat politik "media"
Katanya media itu baik? Baik sekali menutupi kekejian politik.

Memang benar kata para pejuang terdahulu "lebih sulit menghadapi bangsa sendiri" terbukti kini.


Penulis: @Odyady_