Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Dua Kekuatan Yang Mewarnai Dunia

Kekuatan Agama dan Kekuatan Filsafat

Keadaan dunia yang begini ini ada dua kekuatan yang mewarnainya. Kekuatan yang mewarnai itu yang pertama yakni agama, dan yang kedua yakni filsafat. Manusia yang mewarnai dunia juga hanya dua, yakni ahli agama (Nabi, Resi, ulama, dan para tokoh agama lainnya), dan ahli filsafat (filosof). Apakah sains dan teknologi ikut juga mewarnai dunia? Tidak. Sains dan teknologi dalam garis besarnya adalah netral. Karena pakar sains dan teknologi menggunakan sains dan teknologi untuk mewarnai dunia dasarnya adalah pandangan hidupnya. Padahal pandangan hidup itu munculnya hanya dari dua hal, yakni agama dan filsafat. 

Kenyataan di atas dapat dilihat bahwa sejarah telah mempertontonkan adanya manusia yang berani mati untuk agama yang dianutnya. Banyak orang mengorbankan harta, pikiran, tenaga, atau nyawa sekalipun untuk kepercayaan yang dianutnya. Malah ada orang yang dibakar hidup-hidup oleh orang yang merasa agama/kepercayaannya dilecehkan oleh orang tersebut. Orang dengan tekun menabur bunga atau membakar dupa dan sebagainya untuk kepercayaan terhadap agamanya. Demikian pada kenyataannya.

Selain kenyataan itu, sejarah juga telah mencatat pula adanya orang kuat, yang kadang-kadang juga berani mati, karena meyakini sesuatu yang diperolehnya karena pemikirkannya. Yang ini adalah pemikir atau yang biasa disebut filosof. Sesuatu dipikirkan sedalam-dalamnya, kemudian suatu ketika ia sampai pada kesimpulan yang dianggapnya benar.

Kemudian kebenarannya ini mempengaruhi tindakannya, sehingga keyakinannya pada kesimpulannya itu lalu membentuk sikapnya. Contoh Socrates sanggup mati dengan cara meminum racun, sebagai hukuman baginya karena mempertahankan kebenaran filsafat yang dianggap benar.

Keyakinan terhadap kebenaran filsafatnya itu menjadikan filosof merasa wajib menyebarkan pendapatnya, sehingga pada orang yang mengikuti itu terbentuk pula sikap mereka, tindakan mereka dibentuk oleh pandangan filsafat itu, jadi menjadi pandangan hidup mereka. Maka dari itu mereka juga mewarnai dunia.

Kedua hal di atas, yakni agama dan filsafat adalah dua kekuatan yang mewarnai dunia. Oleg sebab itu, barang siapa hendak memahami dunia, ia harus memahami agama atau filsafat yang mewarnai dunia itu. Dan dua kekuatan besar yang mewarnai dunia itu, orang harus mempelajari kekuatan itu, yakni apa agama itu? apa filsafat itu?

Tentang agama dalam hal ini tidak akan dibahas secara panjang dan lebar, namun yang pasti bahwa agama berdasarkan berbagai bacaan yang telah dibaca, tentang agama banyak sekali definisinya. Dari sekian banyak definisi itu agaknya dapat dibagi menjadi dua kelompok.

Yang pertama, yakni definisi agama yang menekankan segi rasa iman atau kepercayaan, yang kedua, yakni definisi agama yang menekankan segi agama sebagai peraturan tentang cara hidup. Demikian tentang agama, sedangkan tentang filsafat sudah barang tentu dibicarakan secara panjang lebar, karena dalam hal ini adalah berupa materi kuliah tentang dasar-dasar filsafat.

Penulis: Drs. Sudadi, M. Hum.
Ahmad Tafsir, 2009, Filsafat Umum, Bandung, PT. Remaja Rosdakarya.

Amsal Bakhtiar, 2004, Filsafat Ilmu, Jakarta, PT. Grafindo Persada.

Bebbington, David, 1979, Patterns in history, England, Inter-Varsity Press Caputo.

John D. 1987, Radical Hermeneutics, Bloomington and Indianapolis, Indiana University Press.

Harun Hadiwijono, 1988, Sari Sejarah Fil safat Yunani,Yogyakarta, Penerbit Kanisius.

Robert N. Beck, 1967, Perspectives in Social Philosophy, New York, Holt, Rinehart and Winston, Inc.

Sullivan, John Edward, 1970, Prophets of the West, New York, Holt, Rinehart and Winston, Inc.

Suparlan Suhartono, 2007, Dasar-dasar Filsafat, Ruzz Media.Yogyakarta, ArFil.

Surajiyo, 2008, Filsafat Ilmu dan Perkembangannya di Indonesia, Jakarta, PT. Bumi Perkasa.